google-site-verification: googlee10025ebf65670c5.html google-site-verification=Gk42A59QGDNXavsRIXPjR8weBihQl6BOh6LL0BMAy_A 0812.8337.2796 SENJATA PARA PEMENANG - Heldin Manurung

1




PENDAHULUAN

Saya mengucap syukur kepada Bapa dalam Yesus Kristus karena buku ini sampai ke tangan saudara. Saya percaya bahwa hal itu bukan kebetulan. Tuhan mengasihi saudara, dan Dia mau saudara menjalani hidup yang berkemenangan di dalam Dia.

Hanya di dalam Yesus Kristus kita bisa berkemangan. Di luar Yesus Kristus, siapa pun manusia tidak akan memperoleh kemenangan.

Apa sih kemengangan itu?

Kemenangan yang dimaksud adalah keselamatan, dan masuk dalam kehidupan kekal bersama Allah dalam kerajaan-Nya di dalam Surga. “Barang siapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku” (Wahyu 21:7).

Bila kita berbicara mengenai kemenangan, apalagi mengenai senjata para pemenang berarti masih ada peperangan.

Apakah kita masih akan menghadapi peperangan?

Bukankah Yesus telah menyelesaikan segalanya di kayu salib? Bukankah musuh kita si iblis telah kalah? Pertanyaan yang bagus. Betul sekali!

Yesus telah menyelesaikan semuanya di kayu salib. Yesus telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib di Golgota. Kita telah menjadi orang kudus, orang benar karena dibenarkan oleh Yesus. Kita telah terbebas dari kuasa dosa. Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dia adalah orang merdeka karena Yesus telah memerdekakannya.

Tetapi mengapa kita harus berperang lagi?

Kita masih harus berperang untuk mempertahankan kemerdekaan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita. Kita harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan kita.

Ada satu hal yang sangat prinsip yang harus kita ketahui. Saya tahu bahwa masih banyak orang Kristen yang belum memahami hal ini. Bahwa kita telah diselamatkan di dalam roh, betul. Tetapi jiwa kita belum diselamatkan. Kita masih harus berjuang untuk menyelamatkan jiwa kita.

Kita harus mengetahui bahwa kita sebagai manusia terdiri atas roh, jiwa, dan tubuh. Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, rasul Paulus mengatakan: “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5:23).

Nats ini menjelaskan bahwa manusia terdiri atas roh, jiwa, dan tubuh yang harus dipelihara dengan sempurna hingga kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali kelak. Roh kita yang dulu pernah mati ketika manusia pertama, Adam jatuh ke dalam dosa, kini telah ditebus oleh Yesus Kristus dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib di Golgota.

Di dalam keselamatan yang Yesus berikan kepada kita maka kita menjadi manusia roh, dan memiliki identitas sebagai orang kudus. Dan kita harus berjuang terus untuk mempertahankan keselamatan roh, dan identitas yang telah kita miliki. Dan kita juga masih harus berjuang untuk keselamatan jiwa kita dengan iman.

Dalam suratnya, rasul Petrus mengatakan: “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (1 Petrus 1:9).

Nats ini menjelaskan kepada kita bahwa kita akan memperoleh keselamatan jiwa kita dengan iman kita dalam Yesus Kristus.

Setiap kita yang percaya kepada Yesus Kristus adalah orang yang diselamatkan. Artinya roh kita telah dihidupkan kembali. Kita adalah manusia roh yang hidup di dalam tubuh jasmani. 

Kita yang adalah manusia roh memiliki identitas sebagai orang kudus. Kita telah dikuduskan oleh darah Yesus. Kita telah ditebus dari segala dosa-dosa kita. Kita kini bukan lagi budak dosa. Kita telah dibebaskan atau dimerdekakan. Kita adalah orang-orang merdeka.

Sebagai orang kudus kita harus mempertahankan kekudusan kita. Kita harus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan kita. Kita masih harus berjuang terus walaupun sesungguhnya kita tidak lagi bisa disentuh langsung oleh iblis.

Tetapi kita harus tetap berjuang karena si iblis memerangi kita dengan tipu dayanya. Dia melakukan tipu dayanya melalui tubuh kita yang bisa menjadi sakit, ekonomi kita, keluarga kita, dan berbagai hal dalam kehidupan kita. Kita maju berperang bukan melawan darah dan daging. Kita melawan kuasa kegelapan, roh-roh jahat di udara.

Dalam suratnya kepada jemaat Efesus, rasul Paulus mengatakan: “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12).

Tuhan telah mengetahui bahwa kita tidak akan bisa melakukan perlawanan dengan kekuatan dan pikiran kita sendiri. Oleh karena itu Tuhan menyuruh kita untuk mengunakan perlengkapan senjata yang Tuhan sediakan untuk kita. Dalam suratnya kepada jemaat Efesus, rasul Paulus mengatakan: “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu” (Efesus 6:13).

Kita harus tahu bahwa kita adalah makhluk lemah dan anak yang tidak berdaya. Kita tidak akan bisa melawan musuh dengan kekuatan kita sendiri. Kita hanya bisa berkemengangan bila kita mengandalkan Bapa kita. Kita hanya bisa berkemenangan bersama Yesus Kristus.

Itulah sebabnya dalam suratnya kepada jemaat Efesus, rasul Paulus menasehati kita: “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” (Efesus 6:10-11).

Allah telah menyerahkan kepada kita berbagai perlengkapan senjata yang bisa kita gunakan untuk mengalahkan musuh. Tentu saja, kita harus mengenali dan menguasai seluruh perlengkapan senjata tersebut agar kita bisa menggunakannya dengan terampil sehingga kita berkemenangan.

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus menjelaskan tentang perlengkapan senjata: “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus,” (Efesus 6:14-18).

Seluruh perlengkapan senjata Allah yang diberikan kepada kita akan kita bahas satu persatu yang terdiri atas Sembilan perlengkapan menjadi Sembilan bab, sebagai berikut:

Senjata Pertama:
Ikat Pingang - Kebenaran 

Senjata Kedua:
Bajuzirah – Keadilan

Senjata Ketiga:
Kasut (sepatu) – Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera

Senjata Keempat:
Perisai – Iman

Senjata Kelima:
Ketopong Keselamatan – Firman Tuhan

Senjata Ketujuh:
Pedang Roh – Firman Tuhan

Senjata Kedelapan:
Berdoa Setiap Waktu

Senjata Kesembilan:
Berjaga-jaga Hingga Akhir


Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah yang yang dianugerahkan kepada anda senantiasa. Jangan sekali-kali memberi celah kepada musuh untuk bisa melakukan serangan terhadap anda.

Bacalah terus buku ini bab demi bab hingga anda dapat mengenali dan menguasai semua jenis perlengkapan senjata Allah.

Taatilah seluruh perintah Allah, dan lakukanlah itu dengan tekun, dan “Tetaplah berdoa” (1 Tesalonika 5:17). “…tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7). Amin!